300x600
Setelah Jokowi memilih Ma'ruf Amin sebagai cawapresnya, Habib Rizieq Syihab meminta para ulama untuk menggelar Ijtima' Ulama jilid II.
Hal ini merupakan tindak lanjut menghadapi perubahan politik di tanah air.
"Beri kesempatan yang Luas & Lapang kepada para Habaib & Ulama serta Tokoh Perjuangan kita melakukan "Ijtihad Politik" melalui "Ijtima' Ulama II" untuk menjaga maslahat Agama, Bangsa & Negara demi meraih Ridho Allah SWT," tulis Rizieq lewat akun Twitter-nya, Jumat (10/8).
Sementara itu, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) Yusuf Martak juga menegaskan bahwa ijtima' perlu dilakukan karena rekomendasi sebelumnya ditolak oleh Prabowo dan koalisi.
"Jadi keinginan ada pasangan TNI-ulama tak tercapai, maka agar kami GNPF yang telah mengikuti Ijtima' Ulama tak ambil keputusan sendiri maka kita buat Ijtimak Ulama II," kata Yusuf.
Meski Jokowi telah memilih Ma'ruf yang notabene adalah Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), pihaknya yakin tidak akan ada opsi dukungan pada Jokowi.
"Kami semangat Ijtima' itu untuk mencari pengganti presiden," tambahnya.
Sedangkan keputusan mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga akan dibahas di Ijtima' jilid II nanti.
"Kita harapkan mendukung. Kalau tidak mendukung, kita serahkan pilihan kepada masyarakat masing-masing dan ulama nasional," pungkasnya.
baca sumber
Kode 300 x 250
Hal ini merupakan tindak lanjut menghadapi perubahan politik di tanah air.
"Beri kesempatan yang Luas & Lapang kepada para Habaib & Ulama serta Tokoh Perjuangan kita melakukan "Ijtihad Politik" melalui "Ijtima' Ulama II" untuk menjaga maslahat Agama, Bangsa & Negara demi meraih Ridho Allah SWT," tulis Rizieq lewat akun Twitter-nya, Jumat (10/8).
Sementara itu, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-U) Yusuf Martak juga menegaskan bahwa ijtima' perlu dilakukan karena rekomendasi sebelumnya ditolak oleh Prabowo dan koalisi.
"Jadi keinginan ada pasangan TNI-ulama tak tercapai, maka agar kami GNPF yang telah mengikuti Ijtima' Ulama tak ambil keputusan sendiri maka kita buat Ijtimak Ulama II," kata Yusuf.
Meski Jokowi telah memilih Ma'ruf yang notabene adalah Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), pihaknya yakin tidak akan ada opsi dukungan pada Jokowi.
"Kami semangat Ijtima' itu untuk mencari pengganti presiden," tambahnya.
Sedangkan keputusan mendukung pasangan Prabowo-Sandiaga akan dibahas di Ijtima' jilid II nanti.
"Kita harapkan mendukung. Kalau tidak mendukung, kita serahkan pilihan kepada masyarakat masing-masing dan ulama nasional," pungkasnya.
baca sumber