300x600
PIDATO Presiden Joko Widodo saat menghadiri Rapat Umum Relawan Jokowi di Sentul International Convention Center, Sabtu (4/8/2018), menuai kontroversi di berbagai kalangan masyarakat.
Damin Sada, tokoh yang didaulat sebagai Jawara Kota Bekasi, Jawa Barat, melalui laman fanpage Facebook-nya pada Senin (6/8/2018) kemarin, meminta Presiden Joko Widodo bersikap laiknya seorang negarawan dan Presiden.
"Saya HK Samin Sada, Ketua Jajaka Nusantara. Menyikapi omongan Presiden kita, jadi benar apa yang dikatakan Bapak Amien Rais bahwa Jokowi itu lurah, sekelas lurah, bukan Presiden. Ya, bahkan lebih rendah lagi, yaitu preman pasar. Preman pasar pun bukan preman pasar induk, tapi pasar kaget," tutur HK Damin Sada.
Ia menilai ucapan Presiden Joko Widodo seolah-olah seperti preman pasar yang yang siap berantem kalau kekuasaannya diambil oleh orang lain.
Oleh sebab itu, jika suatu hari nanti terjadi kerusuhan, maka menurutnya orang yang paling bertanggung jawab adalah Presiden Joko Widodo.
"Jadi kalau ngomong itu harus hati-hati, jangan asal cuap, jangan asal ngebacot. Jadi pantas mungkin kalau dibilang bicara itu bukan sepantasnya seorang pemimpin, seorang Presiden, tapi seorang preman pasar kagetan," papar HK Damin Sada.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta agar semua pihak tidak mengambil pidatonya sepotong-sepotong, namun harus memahaminya secara utuh.
Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa pidato yang disampaikan kepada relawan itu adalah menyangkut persatuan dan kerukunan bangsa.
Jangan sampai sesama Bangsa Indonesia saling membangun kebencian, mencela, dan menjelekkan orang lain.
"Saya sampaikan itu, coba dirunut dari atas, jangan diambil sepotong-sepotong saja. Nanti yang enak yang mengomentari kalau seperti itu. Dilihat semuanya secara keseluruhan, konteksnya akan kelihatan," ucap Presiden Joko Widodo di Jakarta, Senin.
Kode 300 x 250
Damin Sada, tokoh yang didaulat sebagai Jawara Kota Bekasi, Jawa Barat, melalui laman fanpage Facebook-nya pada Senin (6/8/2018) kemarin, meminta Presiden Joko Widodo bersikap laiknya seorang negarawan dan Presiden.
"Saya HK Samin Sada, Ketua Jajaka Nusantara. Menyikapi omongan Presiden kita, jadi benar apa yang dikatakan Bapak Amien Rais bahwa Jokowi itu lurah, sekelas lurah, bukan Presiden. Ya, bahkan lebih rendah lagi, yaitu preman pasar. Preman pasar pun bukan preman pasar induk, tapi pasar kaget," tutur HK Damin Sada.
Ia menilai ucapan Presiden Joko Widodo seolah-olah seperti preman pasar yang yang siap berantem kalau kekuasaannya diambil oleh orang lain.
Oleh sebab itu, jika suatu hari nanti terjadi kerusuhan, maka menurutnya orang yang paling bertanggung jawab adalah Presiden Joko Widodo.
"Jadi kalau ngomong itu harus hati-hati, jangan asal cuap, jangan asal ngebacot. Jadi pantas mungkin kalau dibilang bicara itu bukan sepantasnya seorang pemimpin, seorang Presiden, tapi seorang preman pasar kagetan," papar HK Damin Sada.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta agar semua pihak tidak mengambil pidatonya sepotong-sepotong, namun harus memahaminya secara utuh.
Presiden Joko Widodo menjelaskan bahwa pidato yang disampaikan kepada relawan itu adalah menyangkut persatuan dan kerukunan bangsa.
Jangan sampai sesama Bangsa Indonesia saling membangun kebencian, mencela, dan menjelekkan orang lain.
"Saya sampaikan itu, coba dirunut dari atas, jangan diambil sepotong-sepotong saja. Nanti yang enak yang mengomentari kalau seperti itu. Dilihat semuanya secara keseluruhan, konteksnya akan kelihatan," ucap Presiden Joko Widodo di Jakarta, Senin.
Sebelumnya, ketika berpidato di hadapan para relawannya di Sentul International Convention Center, Sabtu (4/8/2018), Presiden Joko Widodo mengingatkan agar para pendukungnya tidak menyerang kubu lawan dengan ujaran kebencian dan fitnah dalam menghadapi Pilpres 2019.
Namun, di samping itu Presiden Joko Widodo menegaskan agar para relawannya juga harus berani menghadapi setiap serangan politik yang diarahkan kepada mereka.
Berikut ini cuplikan pidato Presiden Joko Widodo sesuai videonya:
"Nanti apabila masuk ke tahap kampanye, lakukan kampanye yang simpatik, tunjukkan diri kita adalah relawan yang bersahabat dengan semua golongan. Jangan membangun permusuhan, sekali lagi jangan membangun permusuhan, jangan membangun ujaran-ujaran kebencian, jangan membangun fitnah-fitnah. Tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang lain, tapi kalau diajak berantem juga berani. (relawan bersorak-soraaaai membuat Presiden Jokowi agak lama berhenti berorasi).
Tapi jangan ngajak loh. Saya bilang tadi tolong digarisbawahi, jangan ngajak, kalau diajak. Tidak boleh pakai. (suara Presiden Jokowi kelihatan lebih lembut dan rendah)."