300x600
Ada sebuah kebiasaan aneh pada masyarakat di negara Nigeria. Pemimpin agama di Nigeria sering menuduh anak penduduk sebagai seorang "penyihir" yang akan membawa malapetaka bagi keluarganya. Untuk mengobati anak yang dicap sebagai penyihir itu, orangtua sang anak harus membayar sejumlah uang kepada sang pemimpin agama untuk mengeluarkan roh jahat pada anak tersebut.
Sayangnya, banyak orangtua yang tak punya uang untuk membayar biaya tersebut. Sehingga karena tak sanggup membayar dan tak ingin memiliki anak yang di cap penyihir maka mereka membuang atau membiarkan anak tersebut terbengkalai dan mati kelaparan di jalanan. Kejadan menjadi semacam epidemi di Nigeria yang menyebabkan banyak anak yang mati karena ditelantarkan.
Kejadian buruk ini juga menimpa seorang anak yang dibiarkan terbengkalai kelaparan oleh orangtuanya karena dianggap sebagai penyihir. Anak ini dibiarkan terlantar di jalanan dan orang-orang menjauhinya.
Beruntung, pada bulan januari 2016, anak itu diselamatkan oleh seorang aktivis perempuan yang peduli pada fenomena ini. Perempuan itu bernama Anja Ringgren Lovén. Ketika pertama kali menemukan anak itu, bocah itu dalam kondisi kekurangan gizi dan cacingan di perut parah. Anja segera menolong anak itu dengan memberinya makanan dan membawanya ke rumah sakit.
Foto penyelamatan anak tersebut menjadi viral di dunia. Anak itu kemudian dirawat Anja di organisasi sosialnya yang bernama DINNødhjælp (‘your relief’). Anak itu diberi nama Hope. Setelah 8 bulan, anak tersebut mulai mengalami kenaikan berat badan yang cukup baik.
Dan setelah 2 tahun, anak itu kini sudah memulai bersekolah. Perempuan itu mencoba mereka ulang foto penyelamatannya kepada anak itu tapi dengan kondisi anak itu sekarang,'
Kini kondisi Hope semakin membaik. Sekarang ia tinggal bersama anak-anak yang memiliki nasib serupa di organisasi sosial milik anja. Kondisi Hope sekarang sehat dan menatap masa depan lebih baik.
baca sumber
Kode 300 x 250
Sayangnya, banyak orangtua yang tak punya uang untuk membayar biaya tersebut. Sehingga karena tak sanggup membayar dan tak ingin memiliki anak yang di cap penyihir maka mereka membuang atau membiarkan anak tersebut terbengkalai dan mati kelaparan di jalanan. Kejadan menjadi semacam epidemi di Nigeria yang menyebabkan banyak anak yang mati karena ditelantarkan.
Kejadian buruk ini juga menimpa seorang anak yang dibiarkan terbengkalai kelaparan oleh orangtuanya karena dianggap sebagai penyihir. Anak ini dibiarkan terlantar di jalanan dan orang-orang menjauhinya.
Beruntung, pada bulan januari 2016, anak itu diselamatkan oleh seorang aktivis perempuan yang peduli pada fenomena ini. Perempuan itu bernama Anja Ringgren Lovén. Ketika pertama kali menemukan anak itu, bocah itu dalam kondisi kekurangan gizi dan cacingan di perut parah. Anja segera menolong anak itu dengan memberinya makanan dan membawanya ke rumah sakit.
Foto penyelamatan anak tersebut menjadi viral di dunia. Anak itu kemudian dirawat Anja di organisasi sosialnya yang bernama DINNødhjælp (‘your relief’). Anak itu diberi nama Hope. Setelah 8 bulan, anak tersebut mulai mengalami kenaikan berat badan yang cukup baik.
Dan setelah 2 tahun, anak itu kini sudah memulai bersekolah. Perempuan itu mencoba mereka ulang foto penyelamatannya kepada anak itu tapi dengan kondisi anak itu sekarang,'
Kini kondisi Hope semakin membaik. Sekarang ia tinggal bersama anak-anak yang memiliki nasib serupa di organisasi sosial milik anja. Kondisi Hope sekarang sehat dan menatap masa depan lebih baik.
baca sumber