300x600
Provokasi dari Amirul Ashrafiq jelang bergulirnya Piala AFF U-16 2018 terus menimbulkan gejolak. Unggahan pemain Timnas U-16 Malaysia ini di media sosial dianggap telah melecehkan Bendera Indonesia oleh sejumlah warganet.
Aksi ini sendiri sebenarnya merupakan bahan tertawaan dari negara tetangga atas keringnya prestasi sepakbola Indonesia itu sendiri. Imbasnya, pendukung Indonesia cepat tersulut karena sudah apatis dengan harapan mereka Timnas yang berprestasi tinggi.
Usai ikut Pilkada, Edy nampak kembali ingin tetap berkuasa di induk tertinggi sepakbola Indonesia. Hal ini nampak saat dirinya ikut menyaksikan laga pembuka Piala AFF U-16 2018 di Sidoarjo, Jawa Timur.
Edy sendiri seperti dikutip dari goal.com (29/07) menyatakan tidak akan mundur meski terpilih sebagai pemenang kontestasi politik. Mantan Pengkostrad ini bersikeras menghabiskan sisa masa baktinya di PSSI.
"(Masa jabatan di PSSI) empat tahun, ini orang senang sekali maunya di tengah jalan diganti. Dianggapnya PSSI ini kayak politik, tidak!," ujar Edy.
Edy juga mengatakan meski cuti, dirinya selalu berkoordinasi dengan Joko Driyono yang menggantikan posisinya untuk sementara. Hal ini membuatnya tetap bisa memantau perkembangan organisasi yang dipimpinnya tersebut.
"Iya lah, masak mau berhenti besok. Amanah rakyat ke saya sampai 2020, saya kerjakan. Dan ini ada sekjen di samping saya ini, yang setiap hari selalu berbicara dan kami selalu berbicara bagaimana PSSI ke depan," katanya.
Semoga mimpi dari Edy tak sekedar angan yang akan hilang saat dirinya terbangun. Penghinaan demi penghinaan harus segera terbayar dengan dahaga prestasi yang cukup panjang.