300x600
Kritik ekonomi Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tentang impor pangan dipatahkan dengan manis pihak Istana. Soalnya, pemerintah tidak bisa mempertaruhkan perut rakyat dengan tidak mengimpor bahan pangan strategis dalam hal ini beras. Menariknya, bukan Ali Mochtar Ngabalin yang melibas kritik Prabowo-Sandi itu. Deputi III Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-isu Strategis Kantor Staf Presiden (KSP) Denni Puspa Purbasari yang harus turun tangan.
Denni Dilansir CNN Indonesia, Sabtu (8/9/2018) mengatakan, pemerintah harus realistis melakukan impor beras hanya sebatas memperkuat cadangan. Impor bahan pokok juga erat kaitannya untuk menjaga daya beli khususnya di kalangan bawah. 25-32 persen belanja kebutuhan keluarga miskin adalah bahan pangan sehingga pemerintah harus menjaga harga.
Meski begitu, kontribusi impor bahan pangan terhadap nilai total impor Indonesia dinilai tidak besar. Impor bahan pangan yang dilakukan Jokowi sangat rendah dibandingkan tahun 2000 atau 2005.
Persoalan ekonomi tidak bisa hanya dilihat melalui kacamata politik dan elektoral dan semuanya harus mengacu pada data. Langkah Istana menurunkan Denni patut diacungi jempol.
Kritik ekonomi yang bakal menjadi andalan kubu Prabowo-Sandi memang harus dipatahkan dengan data-data statistik. Pasalnya, selama ini hampir semua kritik terhadap Jokowi dilibas habis Ali Mochtar Ngabalin, Staf Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan.
Gaya komunikasi Ngabalin yang meledak-ledak dan emosi justru merugikan dan menjadi bumerang Jokowi. Belakangan ini suara politisi bersurban putih ini jarang terdengar. Apakah Ngabalin sudah 'dibungkam' untuk memberikan komentar? Kabarnya, Istana sudah membatasi Ngabalin untuk tidak merespons semua kritik yang diarahkan kepada pemerintah. Pasalnya, banyak libasan Ngabalin yang justru merugikan pihak Istana.
Sumber :
UCNews
Kode 300 x 250
Denni Dilansir CNN Indonesia, Sabtu (8/9/2018) mengatakan, pemerintah harus realistis melakukan impor beras hanya sebatas memperkuat cadangan. Impor bahan pokok juga erat kaitannya untuk menjaga daya beli khususnya di kalangan bawah. 25-32 persen belanja kebutuhan keluarga miskin adalah bahan pangan sehingga pemerintah harus menjaga harga.
Meski begitu, kontribusi impor bahan pangan terhadap nilai total impor Indonesia dinilai tidak besar. Impor bahan pangan yang dilakukan Jokowi sangat rendah dibandingkan tahun 2000 atau 2005.
Persoalan ekonomi tidak bisa hanya dilihat melalui kacamata politik dan elektoral dan semuanya harus mengacu pada data. Langkah Istana menurunkan Denni patut diacungi jempol.
Kritik ekonomi yang bakal menjadi andalan kubu Prabowo-Sandi memang harus dipatahkan dengan data-data statistik. Pasalnya, selama ini hampir semua kritik terhadap Jokowi dilibas habis Ali Mochtar Ngabalin, Staf Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Kepresidenan.
Gaya komunikasi Ngabalin yang meledak-ledak dan emosi justru merugikan dan menjadi bumerang Jokowi. Belakangan ini suara politisi bersurban putih ini jarang terdengar. Apakah Ngabalin sudah 'dibungkam' untuk memberikan komentar? Kabarnya, Istana sudah membatasi Ngabalin untuk tidak merespons semua kritik yang diarahkan kepada pemerintah. Pasalnya, banyak libasan Ngabalin yang justru merugikan pihak Istana.
Sumber :
UCNews