300x600
Gubernur Sumut Letnan Jendral TNI (Purnawirawan) Edy Rahmayadi dirinya mengaku siap tidak populer karena tidak memilih calon pasangan capres-cawapres di pilpres 2019 nanti.
Dalam silaturahim dengan kalangan pers di gedung Bina Graha Sumatera Utara, di Medan, selasa, selaku kepala daerah, pihaknya sengaja tidak memilih atau berkepihakan dalam pemilu 2019 nanti.
Pensiunan bintang 3 TNI AD tersebut mengatakan bahwasannya menyadari masayarakat Sumatera Utara memiliki minat dan pilihan yang beragam di pemilu 2019 nanti.
Tidak semua ke Jokowi tidak semua ke Prabowo, tegasnya.
"Siapa yang mau bisa memakmurkan Sumatera Utara, saya akan dukung ke sana," kata Edy di Istana Kepresidenan Jakarta
Dia menyatakan, belum menentukan pilihan apakah mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin atau Prabowo-Sandiaga Uno. "Dua-duanya. Nanti mana yang paling bisa (memakmurkan Sumatera Utara) itu yang saya pilih," ucap Edy Rahmayadi.
Berbeda dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang terang-terangan menyatakan mendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin, Edy memilih menyembunyikan pilihannya.
Edy beralasan tidak ingin mempublikasikan dukungan karena dikhawatirkan akan mempengaruhi pilihan masyarakat Sumut yang pilihannya berbeda. Edy sendiri menegaskan jika sikap netralnya dalam pemilu 2019 di anggap tidak populer, namun perlu dilakukan untuk kepentingan yang lebih besar.
Pilpres 2019 akan diikuti oleh dua pasangan capres-cawapres, yakni Jokowi-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Jokowi-Ma'ruf Amin didukung sembilan partai politik (parpol). Mereka adalah PPP, Golkar, Nasdem, PKB, PDI-P, Perindo, PKPI, Hanura, dan PSI. Sedangkan Prabowo-Sandiaga didukung PKS, PAN, Gerindra, dan Demokrat.
Referensi:
Liputan6.com
www.antaranews.com/berita/751653/edy-rahmayadi-siap-tak-populer-dalam-pemilu-2019